3 Skill Sarjana Hukum yang Dibutuhkan Perusahaan
25/11/2024 2024-11-25 14:073 Skill Sarjana Hukum yang Dibutuhkan Perusahaan
Lulus sebagai sarjana hukum menjadi tantangan tersendiri di era sekarang, sebab data terakhir menunjukkan terdapat 306 fakultas hukum dan 24 sekolah tinggi hukum. Apabila diasumsikan setiap kampus meluluskan 100 orang dalam satu tahun, maka dalam setahun terdapat kurang lebih 33.000 orang sarjana hukum yang bersaing dalam pasar kerja.
Posisi legal menjadi salah satu posisi incaran para sarjana hukum dalam pasar kerja karena posisi tersebut sering ditawarkan oleh perusahaan. Masalahnya, perusahaan ingin staff yang direkrut telah menguasai skill yang dapat menunjang operasional perusahaan, namun faktanya, masih banyak para sarjana hukum belum menguasai skill yang dibutuhkan oleh perusahaan. Akibatnya, di satu sisi kebutuhan perusahaan terhadap sarjana hukum yang skillful tidak terpenuhi dan di sisi lainnya para sarjana hukum kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan sehingga menjadi pengangguran.
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan dua cara, yaitu perusahaan merekrut sarjana hukum dengan memberikan pelatihan di awal atau para sarjana hukum yang berinisiatif mengikuti pelatihan sebelum mendaftar kerja untuk meningkatkan skill yang dibutuhkan oleh perusahaan. Apabila ET-People adalah pencari kerja, maka sebelum berinisiatif mengikuti pelatihan, ET-People harus mengetahui dulu apa saja skill yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Berikut adalah 5 skill sarjana hukum yang dibutuhkan perusahaan:
- Membuat Legal Opinion
Legal opinion atau opini hukum adalah dokumen hukum dalam bentuk tertulis yang berisi pendapat hukum yang berkaitan dengan permasalahan hukum dari para pihak terkait berdasarkan fakta-fakta yang ada. Legal opinion berperan sebagai pandangan permasalahan hukum yang akan atau sedang dihadapi oleh perusahaan untuk memudahkan perusahaan dalam mengambil tindakan hukum yang tepat.
Contoh tindakan hukum perusahaan yang membutuhkan legal opinion adalah saat perusahaan akan melakukan Initial Public Offering (IPO), saat perusahaan ingin melakukan loan agreement, dan saat perusahaan ingin melakukan merger dan akuisisi.
- Menyusun Kontrak (Contract Drafting)
Kontrak menjadi dokumen hukum yang krusial bagi perusahaan karena pada praktiknya, setiap perusahaan melakukan transaksi, transaksi tersebut harus berdasarkan perjanjian tertulis (kontrak). Jadi, merumuskan dan menyusun kontrak yang sah secara hukum serta mencerminkan kesepakatan para pihak yang terlibat adalah hal yang dibutuhkan perusahaan dan wajib dikuasai oleh sarjana hukum.
- LegalDue Diligence (LDD)
Legal due diligence (LDD) adalah kegiatan pemeriksaan yang dilakukan seorang konsultan hukum terhadap suatu perusahaan atau objek tertentu untuk memperoleh informasi atau fakta material dengan tujuan untuk mencari gambaran kondisi suatu perusahaan atau objek transaksi tersebut. Legal due diligence biasanya dilakukan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya risiko hukum dalam bisnis.
Legal due diligence pada praktiknya dilakukan oleh konsultan hukum atau lawyer di luar perusahaan, namun meskipun begitu, perusahaan tetap membutuhkan tim legal internal untuk berkoordinasi dengan konsultan hukum atau lawyer tersebut. Jadi, ET-People sebagai legal staff tetap harus mengusai alur legal due diligence tersebut.
Contoh pelaksanaan legal due diligence adalah ketika perusahaan akan melakukan merger dan akuisisi.
Ketiga skill tadi adalah skill umum yang pasti perusahaan butuhkan. Sebenarnya, masih ada skill lainnya, seperti riset dan negosiasi, namun apabila ET-People sudah mempelajari dan menguasai 3 skill di atas, otomatis skill riset dan negosiasi itu setidaknya sudah mulai ada pada ET-People.
Kabar baiknya, ET-People dapat kuasai semua skill tersebut sekaligus! Caranya, cek kelas e-learning dan live learning yang eksklusif dan limited di ET-Asia sekarang!
Penulis:
Ratu Ayu Haristy Almosuz,
Legal Project Officer ET-Asia